Tuesday, April 29, 2008

ZipGenius, sebuah free software kompresi data, alternatif dari winzip

Lagi-lagi saya menemukan sebuah software kompresi yang free dan cukup powerful, yang berjalan di platform keluarga windows, support mulai dari Windows 95 sampai Windows Vista. Software ini benar-benar free dari iklan, dan bebas dari registrasi sekalipun. Nama softwarenya adalah ZipGenius, yang disediakan oleh situs www.zipgenius.it.

Format archive file yang disupport cukup banyak, mulai dari zip, rar, cab, 7-zip, arc, arj, lzh, lha dan masih banyak lagi, bahkan file archive yang aneh-aneh yang hanya ada di linux maupun file Java disupport, seperti: tar, tar.gz, tar.bz2, tgz, rpm, jar, war, dll. File-file image seperti : iso, nrg, dan cmi disupport juga.

Ada 2 tipe zipgenius yang disediakan, yaitu : versi standar edition yang terdiri dari :
  • ZipGenius - aplikasi utama
  • Scan & Zip
  • ZG Password Manager
  • Support bahasa Inggris dan Italia
dan versi suite edition yang terdiri dari :
  • ZipGenius - aplikasi utama
  • FTPGenius - klien FTP
  • Scan & Zip + ZGAlbum
  • Cutter 4.5 - ZGTool untuk membagi file besar menjadi beberapa file kecil
  • Skin tambahan
  • ZG Password Manager
  • Support bahasa Inggris dan Italia
Bahkan ZipGenius menyediakan plugin untuk BartPE builder, ada tambahan Skin, update ZipGenius, dan Language Pack.
Berikut beberapa screenshot dari ZipGenius :

Panel Awal ZipGenius

Buka file kompresi tar.gz

Buka file image iso


Buat file kompresi

Monday, April 7, 2008

Instalasi Free Radius pada Linux part 3(menginstall radiusd sebagai service)

Setelah selesai instalasi dan setup, kita bisa mensetup agar setiap kali server booting service radiusd otomatis dijalankan. Caranya :
  • Login sebagai root.
  • Kopi /freeradius-1.1.7/scripts/rc.radiusd ke /etc/init.d/(#cp /freeradius-1.1.7/scripst/rc.radiusd /etc/init.d/radiusd
  • Ubah permission file ke 755, #chmod 755 /etc/init.d/radiusd
  • Edit file radiusd, tambahkan baris berikut pada bagian atas dari file(ini hanya untuk keterangan saja) :
# chkconfig: 2345 80 30
# description: FreeRadius 1.1.7.
# processname: radiusd

# pidfile: $rundir/radiusd.pid
  • Masuk ke direktori /etc/rc3.d, lakukan link, #link -s /etc/init.d/radiusd /etc/rc3.d/S80radiusd.
Nilai 80 bisa anda ganti dengan angka yang lain, yang penting tidak bentrok dengan service yang lainnya, cek apakah angka ini sudah digunakan oleh service lain, bisa dilihat pada direktori /etc/rc3.d atau di /etc/rc5.d.(rc3, untuk multi user mode sedang rc5 untuk X11 mode). Dalam hal ini saya hanya memasukkan pada mode multiuser saja.
  • Untuk cek apakah service radiusd sudah on pada pada init mode 3 bisa dicek menggunakan perintah #chkconfig --list.
  • Fungsi radiusd di /etc/init.d adalah untuk start, restart dan stop service radius.
  • Lakukan test dengan menjalankan #/etc/init.d/radiusd start(untuk menjalankan service radius), lalu #/etc/init.d/radiusd stop(untuk menghentikan service radius), atau #/etc/init.d/radiusd restart(untuk merestart service radius).
  • Jika semua berjalan lancar, coba lakukan booting pada server.
  • Konfigurasi service radiusd telah selesai.

Instalasi Free Radius pada Linux part 2(Integrasi dengan MySQL)

Setelah selesai melakukan instalasi dan testing pada bagian sebelumnya, sekarang saatnya untuk melakukan integrasi FreeRadius dengan database MySQL. Jangan lupa database MySQL sudah terinstall dengan benar dan running well. Pastikan service http, mysql berjalan dengan benar. Untuk distro Centos/Redhat/RHEL/Fedora, jalankan /etc/init.d/httpd status dan /etc/init.d/mysqld status.


Langkah - langkahnya sebagai berikut
:
1. Buat database baru, misal : radius ==> mysqladmin -u root -p create radius, untuk check, coba masuk ke database, ==> mysql -u root -p radius.

2. Import skema database dari file db_mysql.sql, jika belum punya bisa didownload di sini. ==> mysql -u root -p radius < db_mysql.sql . Untuk mengecek, mysql -u root -p radius
mysql > show tables;


3. Edit file /usr/local/etc/raddb/sql.conf, edit server, login, password dan radius_db. Agar bisa terkoneksi ke server MySQL dan database radius.
Contoh :

server = "localhost"
login = "root"
password = "passwordAnda"

radius_db = "radius"

4. Edit file /usr/local/etc/raddb/radiusd.conf.
Tambahkan sql pada beberapa bagian authorize dan accounting, lihat pada bagian berikut ini :

authorize {
preprocess
chap
mschap
#counter
#attr_filter
#eap
suffix
sql
files
#etc_smbpasswd
}

accounting {
acct_unique
detail
#counter
unix
sql
radutmp
#sradutmp
Pada bagian authorize letakkan sql sebelum bagian files(jika kita tidak mau menggunakan files, kita bisa berikan komen(tanda #) didepannya ), dan pada bagian accounting letakkan sql diantara unix dan radutmp.
5. Buat user dummy di tabel usergroup, radcheck, radreply, radgroupreply dan radgroupcheck. Anda bisa menggunakan mysql atau phpmyadmin(bisa didownload di sini).

mysql > select * from usergroup;

mysql > select * from radcheck;

mysql > select * from radreply;
mysql > select * from radgroupreply;

mysql > select * from radgroupcheck;


6. Jalankan lagi radius dengan mode debug, #/usr/local/sbin/radiusd -X.
7. Lakukan testing dengan radtest, misal : seperti data yang sudah dimasukkan diatas #radtest beni beni localhost 1812 testing123
Hasilnya sbb :

Proses debugnya bisa dilihat pada display mode debugnya :

8. Selamat Anda sudah melakukan integrasi FreeRadius dan database MySQL dengan sukses.

Sunday, April 6, 2008

Instalasi Free Radius pada Linux part 1

System saya adalah Centos 5 yang saya ambil dari distro Elastix, dengan PHP versi 5.1.6 dan Apache versi 2.2.3 dan MySQL versi 5.0.22. Sedang FreeRadius yang saya pakai adalah versi 1.1.7.

Langkah-langkah instalasi dan testing :
1. Download Freeradius di www.freeradius.org, ambil paket freeradius-1.1.7.tar.gz.
2. Unpack freeradius ==> #tar -xvzf freeradius-1.1.7.tar.gz
3. Masuk ke direktori freeradius ==> #cd freeradius
4. #./configure, jika kita tidak memasukkan parameter apapun, maka hasil instalasi akan disimpan di /usr/local, baik di direktori bin, sbin, etc, lib maupun var. Karena saya menggunakan ip pool maka saya harus menginstall gdbm & gdbm-devel, library ini yang dibutuhkan untuk module ip pool. Jika ingin menggunakan module ldap, kita juga perlu menginstall openldap dan openldap-devel.
Berikut beberapa parameter yang perlu diperhatikan jika kita ingin menginstall sesuai dengan peletakan direktori yang kita inginkan :
--bindir=DIR user executables [EPREFIX/bin]
--sbindir=DIR system admin executables [EPREFIX/sbin]
--libexecdir=DIR program executables [EPREFIX/libexec]
--sysconfdir=DIR read-only single-machine data [PREFIX/etc]
--localstatedir=DIR modifiable single-machine data [PREFIX/var]
--libdir=DIR object code libraries [EPREFIX/lib]
--includedir=DIR C header files [PREFIX/include]
Sebagai contoh : ./configure --bindir=/usr/bin --sbindir=/usr/sbin --libexecdir=/usr/libexec --sysconfdir=/etc --localstatedir=/var/log --libdir=/usr/lib --includedir=/usr/include
5. #make, kompilasi program.
Jika ada error message sbb :
In file included from rlm_sqlippool.c:37:
/usr/ports/net/freeradius/work/freeradius-1.1.2/src/include/modpriv.h:7:18:
ltdl.h: No such file or directory
In file included from rlm_sqlippool.c:37:
/usr/ports/net/freeradius/work/freeradius-1.1.2/src/include/modpriv.h:16:
error: syntax error before "lt_dlhandle"
In file included from rlm_sqlippool.c:39:
../rlm_sql/rlm_sql.h:15:18: ltdl.h: No such file or directory
In file included from rlm_sqlippool.c:39:
../rlm_sql/rlm_sql.h:68: error: syntax error before "lt_dlhandle"
gmake[6]: *** [rlm_sqlippool.lo] Error 1
Tambahkan $(INCLTDL) ke RLM_CFLAGS di src/modules/rlm_sqlippool/Makefile:
RLM_CFLAGS  =  -I../rlm_sql $(INCLTDL)
Lalu jalankan make lagi.
6. #make install, semua file konfigurasi, execute file, library dan include akan diinstall ke default parameter instalasi.
7. Jika sudah selesai, lakukan testing, sebelumnya buat user dulu. Karena saya melakukan instalasi secara default, maka direktori konfigurasi ada di /usr/local/etc/raddb, edit file /usr/local/etc/raddb/users, masukkan user sbb :
steve Auth-Type := Local, User-Password := "testing"
Service-Type = Framed-User,

Framed-Protocol = PPP,

Framed-Routing = Broadcast-Listen,
Framed-Filter-Id = "std.ppp",

Framed-MTU = 1500,
Framed-Compression = Van-Jacobsen-TCP-IP

8. Dengan radtest, formatnya : radtest user password server port secret
Password secret dapat dilihat di /usr/local/etc/raddb/clients.conf.
Jalankan# radtest steve testing localhost 1812 testing123
Hasilnya jika berhasil adalah sbb :
Jika gagal adalah Acces-Reject, cek ulang konfigurasi apakah masih ada yang salah.
9. Instalasi, konfigurasi dan testing sampai saat ini sudak OK.
10. Untuk integrasi dengan MySQL, ikuti tulisan berikutnya.

Thursday, April 3, 2008

Overview Radius dan FreeRadius

Apa itu Radius? Radius sendiri singkatan dari Remote Authentication Dial in User Service, adalah sebuah protokol AAA(Authentication, Authorization and Accounting) yang mengendalikan akses ke sumber daya dalam jaringan data. Penggunaannya sudah meluas terutama di kalangan ISP(Internet Service Provider). Biasanya digunakan dengan NAS(Network Access Server) dan protokol PPP untuk kebutuhan Dial Up lewat modem. Ini masih banyak dipakai oleh ISP yang ada saat ini.

Port Standar dari Radius adalah 1812(untuk Authenticatikasi) dan 1813(untuk Akunting). Port ini digunakan oleh FreeRadius dan Radius Server Microsoft, sedang Cisco dan Juniper menggunakan port 1645 dan 1646. Berikut daftar dari server radius baik yang open source maupun yang komersil. Untuk yang opensource : FreeRadius, OpenRadius, GNU Radius, CistronRadius. Untuk yang komersil : Microsoft Radius Server, Aradial RADIUS Server, Cisco Secure Access Control Server for Windows, dll.

Apa itu FreeRadius? FreeRadius merupakan Radius Server yang cukup populer di ranah open source. Dikembangkan oleh Alan DeKok dan Miquel van Smoorenburg pada tahun 1999. Sebelumnya Miquel mengembangkan Cistron Radius, namun kemudian menjadi tidak aktif dikembangkan lagi. FreeRadius kemudian dapat diterima secara luas dan mendapat dukungan dari komunitas opensource. Seiring berkembanngnya waktu, FreeRadius selain mensupport teks file kemudian mensupport LDAP, SQL(MySQL, Oracle, PostgreSQL, MSQL, dll) dan EAP. FreeRadius sendiri diklaim cukup cepat, kaya fitur, dapat diandalkan dan skalabel. Free Radius sendiri berjalan di banyak platform OS seperti Windows, keluarga Linux/Unix, Mac OS, Sun Solaris.

Fitur-Fitur dari Free Radius secara garis besar :
  • Memiliki performance yang tinggi, mendukung HA, Fail-Over.
  • Kaya fitur, dukung banyak Operating System, EAP, Database, fungsionalitas AAA, Virtual Server, Proxy, dll.
  • Modular, dukungan addon/plugin tambahan, dapat diimplementasikan pada embedded system.
  • Skalabilitas, untuk beban yang tinggi freeradius mensupport berdasarkan maksimum request dan maksimum server(cpu).



Membangun Instant Messaging menggunakan Open Fire Part 2

Instalasi OpenFire 3.4.5 di Linux dengan LDAP

Persyaratannya : JRE versi 1.5 keatas, saya menggunakan JRE 1.6.5 Update. Jika belum punya jre, bisa didownload di sini.

Pada dasarnya semua instalasi baik di windows maupun linux/unix memiliki kemiripan. Semuanya konfigurasi menggunakan web, perbedaan instalasi tidak ada. Instalasi yang saya lakukan ini menggunakan tarball tar.gz dan dilakukan di gentoo linux.

Berikut langkah-langkah instalasi dan setup openfire :
1. Download jre, jika belum punya.
2. Login sebagai administrator(root), install jre, saya menggunakan tarball.
#./jre-6u5-linux-i586.bin, hasil instalasi terbentuk direktori jre1.6.0_05, saya pindahkan
dengan perintah mv, #mv jre1.6.0_05 /var/opt.
3. Lalu saya edit file /etc/profile.env, tambahkan path /var/opt/jre1.6.0_05/bin dibagian
PATH
4. Save dan jalankan perintah source /etc/profile.
5. Download tarbal openfire_3_4_5.tar.gz dari website ini
6. Login sebagai root. Unpack dengan perintah tar -xvzf openfire_3_4_5.tar.gz, terbentuk
direktori openfire.
7. Pindahkan pada direktori /var/opt,#mv openfire /var/opt.
8. Masuk ke direktori /var/opt/openfire/bin, lalu jalankan ./openfire start, seperti yang
terlihat pada gambar berikut :

9. Jalankan browser, masuk ke http://alamat_server_openfire:9090/
10. Pilih English, lalu klik tombol Continue.

11. Masukkan nama hostname atau IP Address dari server openfire.
12. Nah disini merupakan titik perbedaan, ada pilihan menggunakan Standard Database Eksternal(bisa MySQL, Oracle, ProsgresSQL, maupun MSQL) atau menggunakan Embedded Database Internal(bawaan dari Openfire) atau bisa juga menggunakan LDAP/AD. Karena saya ingin menggunakan LDAP, maka saya pilih Embedded Database.
13. Lalu klik tombol Continue.

14. Pilih Directory Server(LDAP), lalu klik Continue.
15. Masukkan host, ip dari LDAP Server dan masukkan base DN dari ldap server.
Lalu klik Test Settings. Jika berhasil hasilnya adalah sbb :
16. Klik tombol Close

17. Lalu klik tombol Continue.

18. Masukkan user yang akan difungsikan sebagai Administrator

19. Klik tombol Add.

20. Klik tombol Continue.

21. Konfigurasi telah selesai, klik Login to the admin console, jika ingin masuk ke administrasi.
22. Selanjutnya jika akan masuk ke administrasi web, masuk lewat http://ip_address_openfire:9090/


Blog beni-santoso.blogspot.com telah memiliki alamat dan hosting baru dengan alamat www.benisantoso.info